Selasa, 12 November 2013

ANAK PENDEK, APAKAH BERMASALAH?

Setiap orang tua pasti akan selalu khawatir tentang pertumbuhan anaknya, dan terkadang sering bertanya-tanya berapa TINGGI anaknya kelak setelah dewasa. Kekhawatiran semakin bertambah ketika anaknya terlihat lebih pendek dibanding teman-teman sebayanya. Walaupun seringkali ternyata tinggi anak tersebut dalam kisaran normal potensi genetiknya. Hal ini mendorong orang tua dan anak untuk lebih memperhatikan masalah ini, mereka yang merasa anaknya terlihat pendek seringkali akan melakukan berbagai upaya untuk menambah tinggi badan dan mencari dokter untuk berkonsultasi. Ironisnya hanya sedikit dokter yang mau memperhatikan masalah ini, misalnya saat penimbangan di PUSKESMAS/POSYANDU, banyak “RS dan praktek dokter yang tidak melakukan pengukuran panjang/tinggi badan dan tidak tersedianya kurva panjang /tingggi badan.


Pertumbuhan merupakan suatu indikator sensitif kesehatan anak, status nutrisi dan latar belakang ginetiknya. Penyimpangan dari pertumbuhan rata-rata tinggi badan dan berat badan dapat menunjukan adanya masalah kesehatan. Proses tumbuh kembang termasuk pertumbuhan, merupakan proses utama dan merupakan sesuatu yang terpenting pada anak tersebut. Gangguan, hambatan, maupun penyimpangan ataupun pada proses tersebut sangat merugikan anak. Di bidang tumbuh kembang psikososial salah satu hal yang menunjang pencapaian keberhasilan seseorang adalah sikap percaya diri (PD). Salah satu yang bisa menghambat PeDe seorang anak adalah penampilan fisiknya antara lain perawakan pendek. Hal seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi kalau diingat bahwa beberapa tokoh dunia adalah pendek seperti Kaisar Nepoleon misalnya.


Perawakan pendek merupakan suatu keadaan yang dapat mengakibatkan seorang anak menjadi frustasi. Hal ini dapat terjadi karena berkurangnya banyak kesempatan akibat tubuhnya yang pendek. Perawakan pendek bukan merupakan suatu diagnosis klinis. Perawakan pendek merupakan suatu keadaan dimana tingggi badan seseorang dibawah ukuran normal sesuai umur, jenis kelamin dan mudah diketahui dengan segera. Dikatakan seseorang berperawakan pendek bila tinggi badan seseorang dibawah 2 standar deviasi (SD) dari rata-rata populasi atau dibawah persentil 3 kurva pertumbuhan. Budaya kita selalu mengaitkan tinggi badan seseorang dengan status sosial, dan sering orang yangpendek dianggap kurang mampu.

Kurva Pertumbuhan

Kurva pertumbuhan sudah lama sekali dikenal dan merupakan suatu rekaman tentang pertumbuhan seseorang. salah satu rekaman yang paling terkenal, tertua dibuat pada abad ke 18 oleh Count Philibert Guneau de Montbeillard dengan merekam panjang badan anak laki-lakinya setiap bulan sejak lahir sampai 18 tahun. jika pertumbuhan dipandang sebagai suatu bentuk gerakan misalnya suatu perjalanan, maka kurva ini menggambarkan jarak yang telah ditempuhnya.

Kurva velositas atau kurva laju pertumbuhan yang demikian sebenarnya lebih menggambarkan keadaan seorang anak pada setiap saat tertentu. Sejak lahir sampai umur 3-4 tahun laju pertumbuhan dengan cepat berkurang (mengalami deselerasi), kemudian akan berkurang secara perlahan-lahan hingga umur 5-6 tahun. Pada umumnya pertumbuhan merupakan suatu proses yang teratur. Pacu tumbuh terjadi pada masa remaja.

(Gambar : Illustrasi)

Sampai umur 2 tahun panjang badan akan diukur dalam posisi tidur terlentang, selanjutnya diatas umur 2 tahun tinggi badan diukur dalam posisi berdiri. melalui ke-2 cara pengukuran ini akan diperoleh perbedaan 1 cm. Pada umumnya anak perempuan lebih pendek dari anak laki-laki sampai masa remaja. Anak perempuan menjadi lebih tinggi segera setelah memasuki masa pubertas dan pacu tumbuhnya terjadi 2 tahun lebih awal dari anak laki-laki.

Sumber : Google

Jika membutuhkan informasi mengenai layanan kesehatan atau penyakit, konsultasikan segera. Hubungi : SMS atau Whatsapp di 088970011459 / Pin : 32F1E6C2 atau kunjungi website kami www.serbasehatplus.com


Tidak ada komentar: